Siapa yang Paling Dermawan

Posted by Wahyudi Poriansyah 12:17 PM, under | No comments

SUATU pagi di Masjidil Haram tiga orang terlibat dalam diskusi sengituntuk menentukan siapakah orang yang paling dermawan di Mekah. Orang pertama mem berikan gelar paling dermawa n kepada 'Abdullah putra keponakan Ja'far, paman Rasulullah. Seorang yang lain mengajukan nama Qais bin Sa'd. sedangkan orang ketiga mengklaim bahwa "Arabah, seorang syaikh yang telah lanjut usia, sebagai orang yang paling dermawan .

Dengan cepat obrolan tiga orang itu berubah menjadi pertengkaran dan hampir menimbulkan perkelahian. Beruntung, situasi masih bisa diselamatkan saat seseorang datang menjadi penengah dan menawarkan jalan penyelesaian .

Lelaki yang barusan datangitu berkata, "Pergilah masing-masing dari kalian kepada orang yang kalian unggulkan, mintalah sesuatu padanya dan kembalilah ke masjidini. Setelah itu biarlah kami yangakan menimbang bukti-bukti yang kalian bawa dan menentukan pilihan kami." Solusi tersebut disepakati dan ketiga orang itu pun

pergi menemui orang yang diunggulkannya .

Saat ketiganya sampai Abdullah tengah mempersiap kan bekal bepergian jauh. Orang yang mengunggulkannya datang dan berkata, "Wahai penghulu para dermawan, aku adalah musafir yang kehabisan bekal dan sangat mem butuhkan bantuan tuan. "

Abdullah menawarisi musafir itu unta dan semua muatannya. Si musafir itu mengambil unta dan mendapat kan kain sutra dalam rompi unta serta uang lima ribu dinar .

Orang kedua mendatangi Qais Bin Sa'd. Pelayan rumahnya memberitahukan kalau tuannya sedang tidur dan menanyakan apa keperluan tamunyaitu. Lelaki itu mengatakan bahwa dia tengah didesak kebutuhan, dan ia datang ke rumah Qais untuk meminta bantuan. si budak menjawab, "Aku akan mencoba memenuhi ke butuhanmu daripada aku harus membangunkan tuanku." Selesai berkata demikian, si budak memberi tamunya

tiga ribu dinar dan jumlah uang tersebut adalah persediaan uang satu-satunya yangada di rumah Qais saat itu dan Kemudian si budak menyuruh orang itu pergi ke kandang unta dan mengambil salah satu unta dan membawa seorang budak .

Ketika Qais bangun dari tidur, si budak melaporkan apa yang baru terjadi. Mendengar cerita budaknya, Qais sangat bersuka-cita hingga ia menganugerahi kemerdekaan untuk budaknya lalu katanya, "Andai saja kamu mem bangunkank u niscaya aku akan memberi lebih banyak. " Orang ketiga pergi menemui syaikh 'Arabah. Saat itu

ia baru keluar dari rumahnya menuju Masjidil Haram untuk menunaikan shalat Dhuhur. Kedua matanya telah lama buta, oleh sebab itu dia tuntun oleh dua orang budaknya. Saat si lelaki yang hendak mengujinya mengatakan bahwa ia sedang dalam kebutuhan mendesak, 'Arabah melepaskan pegangannya pada kedua budaknya dan menepukkan kedua tangannya seraya bersumpah demi Allah dan menyesalkan nasib buruknya karena ia tidak memiliki uang sepeser pun. Namun ia menawarkan dua budaknya. si lelakimenolak tawaran tersebut, namun

'Arabah mengancam bahwa ia akan membebaskan kedua budaknya bila pemberiannya ditolak. Kemudian 'Arabah melepaskan kedua budaknya dan menyusuri jalannya dengan meraba-raba pada dinding pagar. Ketiga orang yang bertaru h itu kembali ke Kabah dan masing-masing menceritakan pengalaman mereka. Akhirnya mereka sepakat memutuskan bahwa 'Arabah adalah orang yang paling dermawan di antaraketiga orang yang mereka jagokan. "Semoga Allah memberi balasan yang setimpa l untuk 'Arabah, " teriak mereka dengan semangat.


With Lawrence in Arabia (Thomas)

0 comments:

Photobucket

Blog Archive

Label Blogumus

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

KELUARGA Q

KELUARGA Q