Tamu Seorang Tahanan

Posted by Wahyudi Poriansyah 12:00 PM, under | No comments

SEORANG pembesar kharismatik dari Kabilah Hunaifiyyah bernama Sammamah adalah salah satu orang yang paling memusuhi Islam. Dia banyak membunuh para pemeluk agama baru itu. Namun pada akhirnya, ia tertangkap dan menjadi tawanan pihak muslim. Tawanan ini pun diajukan ke hadapan Rasulullah.
Segera setelah melihat Sammamah, beliau memerintahkan para sahabat di sekelilingnya, "Perlakukan dia dengan baik!"
Sammamah sangat rakus bila makan. Ia bisa melahap jatah makanan sepuluh orang sekaligus tanpa merasa bersalah .
Rasulullah pergi ke bilik istrinya dan berkata, "Hari ini aku kedatangan tamu yang doyan makan. Hidangkan padanya semua makanan yang telah kalian siapkan!"
Sammamah menyikat habis semua makanan yang di hidangkan padanya. Sementara Rasulullah dan keluarga mengalah tidak ikut makan. Hal ini terjadi beberapa kali. Setiap harinya Sammamah hanya makan, minum dan tidur. Ia juga selalu memperhatikan Perkembangan yang akan terjadi terhadap dirinya.
Setiap kali bertemu Nabi ia selalu mengatakan, "Muhammad ! Aku telah membunuh orang-orangmu. Jika kamu ingin membalas dendam, bunuh saja aku! Namun jika kamu menginginkan tebusan, aku siap membayar sebanyak yang kamu inginkan. "
Rasulullah hanya mendengarkan ucapannya dan tidak mengucapkan sepatah katapun. Beberapa hari Kemudian Rasulullah membebaskan Sammamah pergi. setelah melangkah beberapa jauh, Sammamah berhenti di bawah sebuah pohon. Ia selalu berpikir, berpikir dan berpikir. Kemudian ia duduk di atas pasir dan masih tetap tidak habis pikir. Setelah beberapa lama ia bangkit, lalu mandi, dan mengambil air wudu dan Kemudian kembali menuju rumah Rasulullah. Dalam perjalanan menuju rumah Rasulullah ia menyatakan masuk Islam.
Sammamah menghabiskan beberapa hari bersama Rasulullah dan Kemudian pergi ke Mekah untuk me ngunjungi Ka'bah. Sesampainya di sana, Sammamah menyatakan dengan suara lantang, "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar."
Saat itu Mekah masih berada di bawah kekuasaan Quraisy. Orang-orang menghampirinya dan mengepung nya. Pedang sudah terayun-ayun mengintai kepala dan lehernya .
Salah seorang dari kerumunan itu berkata, "Jangan bunuh dia ! Jangan bunuh dia ! Dia adalah penduduk Imamah. Tanpa suplai makanan dari Imamah kita tidak akan hidup. "
Sammamah menimpali, "Tetapi itu saja tidak cukup ! Kalian telah sering menyiksa Muhammad. Pergilah kalian menemuinya dan minta maaflah pada beliau dan berdamailah dengannya ! Kalau tidak maka Aku tidak akan mengijinkan satu biji gandum dari Imamah masuk ke Mekah. "
Sammamah kembali ke kampung halamannya dan ia benar-benar menghentikan suplai gandum ke Mekah. Bahaya kelaparan mengancam peduduk Mekah .
Para penduduk Mekah mengajukan permohonan kepada Rasulullah, "Wahai Muhammad ! Engkau memerintahkan agar berbuat baik kepada sanak dan tetangga. Kami adalah sanak saudaramu, akankah engkau membiarkan kami mati kelaparan dengan cara seperti ini? "
Seketika itu pula Rasulullah menulis surat kepada Sammamah, memintanya untuk mencabut larangan suplai gandum ke Mekah. Sammamah dengan rela hati mematuhi perintah tersebut. Penduduk Mekah pun selamat dari bahaya kelaparan. Dan seperti yang sudah sudah, setelah mereka kembali menerima suplai gandum, mereka mulai mempersiapkan rencana busuk untuk menyingkirkan Rasulullah.

Hirak Har (Ibnu Hisyam)

0 comments:

Photobucket

Blog Archive

Label Blogumus

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

KELUARGA Q

KELUARGA Q